Brian, Joseph, Linda, Yosh dan Jannete adalah sahabat. Persahabatan mereka sudah dimulai semenjak mereka semua kelas 5 SD. Sekarang mereka sudah kuliah di jurusan yang berbeda dan satu kampus namun mereka tidak pernah berpisah. Pada suatu hari mereka berlima sedang pergi ke sebuah wisata pemancingan. Mereka hendak memancing. Mereka pergi menggunakan mobil milik Joseph. Sesampainya disana mereka pergi ke penyewaan pancing untuk menyewa pancing dan membeli umpan. Sesudah memancing,
Brian : "Teman-teman! Ayo kita berfoto bersama di bawah pohon itu!"
Jannete : "Ayo"
Joseph : "Pakai kameraku saja!"
Mereka pun berfoto bersama. Kemudian mereka pulang. Keesokan harinya saat di kampus, Joseph membagikan foto kepada keempat temannya.
Linda : "Wew, bagus juga ya. Makasih lho."
Brian : "Iya, makasih ya seph."
Joseph : "Udah nggak apa-apa. Ini kan buat kenang-kenangan kita bersama."
Jannete : "Perlu bayar nggak? Aku jadi nggak enak sama kamu."
Joseph : "Eitt... Nggak usah. Ini gratis. Kita kan temen, ya nggak bro??"
Yosh : "Iya dong mas bro.."
Kini setiap orang sahabat memiliki foto itu. Sore itu di villa milik paman Linda yang berada di Bandung, Linda tengah bersantai-santai menikmati secangkir kopi hangat dan roti bakar. Ia merasakan udara segar sore itu di tambah dengan kerimbunan pohon cemara di sekitar villa menambah kesegarannya. Ah, sungguh nikmat, pikir Linda. Di tengah-tengah kenikmatan Linda tersebut, HP Linda berbunyi.
Yosh calling
Linda : "Hah? Yosh telepon aku ngapain ya?"
Telepon diangkat
Linda : "Halo?"
Yosh : "Linda ini kamu?"
Linda : "Iya, kenapa Yosh?"
Yosh : "Brian... Brian..."
Linda : "Brian kenapa?"
Yosh : "Brian... KECELAKAAN!!"
Linda : "HAH?! Kok bisa?? Aku gak percaya!!"
Yosh : "Aku barusan di telepon mamanya. Katanya... Katanya Brian kecelakaan waktu dia pulang dari kampus. Motornya di tabrak mobil. Tabrak lari!! Sekarang Brian ada di rumah sakit Mulia Abadi. Aku rencana mau nengok besok. Mau ikut?"
Linda : "Ya ampun... Brian. Ya udah, aku besok ikut. Jam 10 pagi ya. Jannete sama Yoseph ikut gak??"
Yosh : "Mereka lagi ada acara keluarga di luar kota. Jadi gak bisa ikut. Ya udah jam 10. Bye."
Linda : "Bye."
Telepon dimatikan
Semoga Brian baik-baik saja, doa Linda dalam hati.
Keesokan harinya, Linda sudah sampai di rumah sakit Mulia Abadi. Tak lama kemudian Yosh datang.
Yosh : "ia di kamar Gamma-8A."
Linda : "Ayo."
Mereka menuju kamar itu. Sesampainya di sana, mereka bertemu keluarga Brian. Mereka dapat langsung melihat Brian yang terkapar lemah, dan meteran jantungnya tidak stabil.
Linda : "Brian!!"
Dokter : "Meteran Jantung tidak stabil! cepat suster, periksa tabung oksigen dan aliran darah!"
Suster : "Tabung oksigen sudah baik, aliran darah tidak lancar! Tidak ada yang bisa dilakukan lagi dokter."
*tut...tut... tut... piiiiiiiip.......*
Brian meninggal
Sang dokter menunduk lesu dan berbicara kepada keluarga Brian.
Dokter : "Maaf, bapak, ibu. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan kami gagal menyelamatkan nyawa anak ini."
Ibu Brian : "Briaaan!!!! Mengapa kamu meninggal di usia yang masih muda???"
Bapak Brian : "Sudahlah bu... Relakan saja anak kita. Mungkin ini yang terbaik buat dia. Hiks."
Linda : "Yosh!! Brian meninggal!! Hiks hiks hiks"
Yosh : "Ini gak mungkin terjadi!! Dokter!! apakah Brian sudah tidak dapat tertolong lagi?? Ayo dokter, masih ada harapan!!"
Dokter : "Ini sudah usaha maksimal kami. Maaf kan kami."
Yosh terduduk lemas
Yosh : "BRIAAAAANNN!!!! AAAARRGGHH!!!"
Dengan hati yang amat sedih dan penuh tangis mereka keluar dari rumah sakit.
Yosh : "Mungkin Tuhan punya rencana yang indah untuk Brian... Hiks Brian.. Bahagialah disana.."
Linda : "Aku nanti akan beritahu Yoseph dan Jannete berita duka ini."
Yosh : "Aku pulang dulu..."
Linda pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia hanya masuk ke kamar dan tiduran di kasur. Air matanya bercucuran membasahi sprei. Ia mengingat kenangan indah bersama Brian. Dipegangnya foto mereka berlima saat berada di tempat pemancingan. Linda menjadi rindu Brian. Lho, tapi kok ada yang aneh?? Brian lenyap dari dalam foto!! Sekarang dalam foto hanya ada mereka berempat. Dimanakah Brian?
Brian lenyap dari dalam foto. Di dalam foto sebelumnya terlihat Brian sedang merangkul Joseph dan Yosh di tengah, dan kini tidak ada Brian yang merangkul Joseph dan Yosh. Linda gemetar memegangi foto tersebut. Langsung saja ia mengambil ponsel dan menelepon Joseph.
Tuuuuut.... Tuuuuut... Tuuuuuut....
Joseph : "Halo?"
Linda : "Joseph, ini Linda. Kamu tau gak, foto kita di tempat pemancingan?"
Joseph : "Iya, yang aku kasih kan?"
Linda : "Benar. Coba lihat sekali lagi. Apa fotonya ada yang salah?"
Joseph : "Hah? maksudmu? coba aku ambil sebentar..."
Linda : "Cepat..."
Beberapa detik kemudian
Joseph : "Fotonya kubawa. Gak ada yang salah tuh."
Linda : "Tapi di foto punyaku gak ada Brian. Sesudah Brian meninggal, sosok Brian lenyap dari foto!"
Joseph : "Mana mungkin... Mungkin tintanya luntur kali!!"
Linda : "Tapi nggak ada bekas tinta luntur di foto ini!! Gak percaya, cepat ke rumahku aku tunjukin fotonya!"
Joseph : "Mana bisa, aku kan ada acara di luar kota sama keluarga."
Linda : "Oh iya... Besok udah pulang kan?"
Joseph : "Udah."
Linda : "Kamu ke rumahku aku tunjukin fotonya, gak ada bekas tinta luntur."
Joseph : "Iya iya... Aku udah mau pergi lagi nih! Dah.."
Linda : "Iya."
Linda menelepon Yosh dan Jannete untuk pergi ke rumahnya besok.
Keesokan harinya pukul 09.00 di rumah Linda...
Yosh : "Mana foto yang mau kamu tunjukin??"
Linda : "Ini fotonya." (menyodorkan foto)
Joseph : "Eh, bener. Brian-nya gak ada. Tapi apa ada hubungannya sama meninggalnya Brian?"
Linda : "Mungkin ada."
Jannete : "Hiiih, jangan nakut-nakutin aku dong... Aku merinding nih..."
Linda : "Enggak, enggak... bercanda. Tapi bisa jadi ada loh."
Joseph : "Jadi fotonya Brian ilang begitu Brian meninggal ya?"
Linda : "Iya. Aku juga kaget begitu tau si Brian di dalem foto ilang begitu aja. Hiiii"
Joseph : "Udah, gini aja. Dari pada kita ketakutan gini, gimana kalo anggep aja Brian ilang gara-gara tintanya luntur. Ato printerku error waktu print punya mu. Jadi jangan takut lagi."
Jannete : "Iya iya iya iya iya..."
Kejadian itu sempat membuat mereka takut. Namun sesudah 1-2 hari lambat laun mereka mulai tidak takut lagi dan melupakan kejadian itu. Linda memasang foto itu di pigura kecil di meja belajarnya. Sampai pada suatu hari Linda online Facebook. Linda melihat ke daftar obrolan dan terkejutnya ia ketika menemukan nama Brian di dalam daftar obrolan. Brian udah mati tapi bisa ol facebook? Dalam hati Linda berpikir. Akhirnya Linda mencoba untuk menge-chat Brian.
Linda : "Brian, kok bisa ol facebook?"
5 menit... 10 menit.... tidak di jawab, tiba-tiba Brian mengetik dan jawaban Brian tertulis dalam warna merah. Linda gemetar, hendak menutup facebook, akhirnya diberanikan lah untuk membaca jawaban Brian.
Brian : "YOSHAVAN ANTONIO -X-"
Brian mengetik nama lengkap Yosh, namun sebenarnya tidak ada singkatan 'X' dalam nama Yosh. Aneh sekali, gumam Linda.
Pada waktu Linda tidur, kira-kira pukul 2 pagi
PRAAANG!!!!
Linda terbangun dan mencari-cari asal suara tersebut. Ternyata itu suara piguranya yang terjatuh dan pecah.
Linda : "i sini kan tidak ada celah udara, mana mungkin bisa jatuh sendiri?"
Tanpa berpikir macam-macam Linda mengambil sapu untuk membersihkan kotoran kaca yang pecah, di pungutnya foto itu dan sekali lagi dipadanginya foto itu. Ia melihat sesuatu lagi yang aneh dalam foto itu dan akhirnya membuat Linda ketakutan.
Ada sesuatu lagi yang aneh, yang membuat Linda ketakutan subuh itu. Pertama, frame foto bisa jatuh sendiri tanpa ada yang mendorong, kedua YOSH dalam foto itu MENGHILANG???
Lindan : "Astaga... Kejadian apa ini?? Pertama foto Brian yang hilang, lalu sekarang mengapa Yosh??"
Linda tidak ingin sesuatu terjadi pada Yosh, oleh karena itu Linda setelah mengetahui kejadian itu langsung menelepon Yosh.
Tuuuuuttt.... Tuuuuuut.... "Halo?"
Linda : "Halo, Yosh ada?"
### : "Ini mama Yosh. Mengapa mencari Yosh pagi-pagi?"
Linda : "Maaf bu. Saya hanya ingin tahu kabar Yosh."
Mama Yosh : "Hiks hiks hiks... (menangis) "
Linda : "Ada apa bu?"
Mama Yosh : "Yosh tadi memancing bersama ayahnya di laut, dan hujan lebat datang membuat ombak amat besar sehingga kapal Yosh terguncang hebat. Naas nya Yosh terpental jatuh ke laut dan hanya ayahnya yang selamat. Hiks hiks hiks.. Sekarang aku tidak tahu Yosh selamat atau tidak."
Linda : "................" (dalam hati : Apa apaan ini??? Ini aneh! Tidak mungkin ini terjadi karena kebetulan. )
Linda : "Ya sudah bu. Terimakasih."
Telepon dimatikan.
Linda : "Yosh... Semoga kamu baik baik saja."
Memang benar Yosh hilang di laut, dan hari ini Linda mendapat kabar bahwa Yosh di temukan terapung di laut dalam keadaan tak bernyawa.
Linda : "Yosh..."
Kini Foto tersebut hanya memuat 3 orang. Linda, Joshep dan Jannete.
Aku harus menjaga mereka supaya mereka tidak menjadi korban berikutya, kata Linda dalam hati. Foto kemudian dipindahkan ke frame foto yang digantungkan didinding
Kemudian hal yang aneh terjadi lagi. Malam itu hujan deras. Petir menyamar-nyambar. Linda sedang membaca buku pada waktu itu diterangi lampu 5 watt. Tiba tiba... petttt!!!
Lampu mati
Linda : "Wah, sebaiknya aku menelepon Joshep dan Jannete."
Linda mengambil HP nya. Pertama ia menelepon Joshep.
Calling -Joshep
Tuuuuut... Tuuuut... "Halo?"
Linda : "Joshep, ini aku Linda. Kamu dimana?"
Joshep : "Hmm, aku lagi di rumah. Mati lampu nih. Padahal rencana aku mau makan-makan sama cewe ku di restoran. Hujannya deres lagi!"
Linda : "Kamu jangan kemana-mana waktu hujan deres kayak gini ya. Kamu di rumah aja. Cewe mu ajak makan di rumahmu aja. Udah, pokoknya kamu sekarang gak boleh keluar rumah, titik!"
Joshep : "Lha memang kena..."
Linda mematikan telepon.
Kemudian Jannete. Ketika Linda baru memegang HP nya tiba-tiba di lorong ruang tamu terdengar suara kaca pecah lagi. Ia berlari dan ditemukan frame foto nya pecah dan ya ampun... Dalam foto kini hanya ada Linda dan Joshep. Kemana Jannete.
Linda : "Jannete!"
Linda menelepon Jannete dengan telepon rumah.
Tuuuut.... Tuuuuut... "Halo?"
Linda : "Jannete? kamu masih hidup??"
Jannete : "Maksud kamu apaan sih??? Telepon malem malem, tanya yg gak jelas!"
Linda : "Aduh, maaf Jan, aku cuma mau bilang kalo..."
Tess!!!
Sambungan telepon mati. Linda mengecek kabel telepon dan kabelnya putus!
Siapa yang mematikan kabel??
Dan dari kejauhan terlihat petir menyambar sebuah rumah, kebakaran terjadi.
Linda sedih, air matanya menetes. Rumah itu adalah rumah Jannete.
EmoticonEmoticon